TECHBURGER.ME - Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-13 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang dipusatkan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 24-28 Juni 2019 banjir akan inovasi.
Misalnya saja, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muba yang pada rangkaian Peda KTNA ke-13 ini memamerkan penemuan tata cara pembiakan lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF).
"Larva dari lalat BSF ini dimanfaatkan untuk mengolah sampah organik dan risikonya untuk materi pakan ternak," khususnya larva untuk pakan ikan ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muba, Andi Wijaya Busro.
"Lalat BSF bertelur di sekitar sampah. Dia meletakkannya di kawasan kering dan bersih. Berbeda dengan lalat hijau," tambahnya.
Selain itu, lalat BSF tidak mempunyai mulut. Dia hanya mempunyai alat lidah untuk memperoleh cairan dari kawasan yang lembab.
Dengan demikian, lalat BSF berbeda dengan lalat hijau yang membawa virus dan basil dari mulutnya.
Lalat BSF cukup umur hanya hidup sembilan hari. Selama hidupnya, lalat BSF hanya kawin dan bertelur. Setelah proses berkembang biak, lalat jantan akan mati terlebih dahulu.
"Selang satu atau dua hari, lalat betina akan bertelur, kemudian mati," jelasnya.
Dikatakan, sistem kerjanya, sampah akan dikonsumsi oleh maggot lalat BSF ini Kemudian, maggot yang sudah dikumpulkan akan dijadikan pakan untuk unggas dan ikan lele.
"Lalat BSF atau sebutan lainya maggot tidak hinggap di sampah menyerupai lalat hijau. Jika lalat hijau eksklusif hinggap dan bertelur di sampah, sebaliknya lalat maggot bertelur di sekitar sampah," terangnya.
Ia menyampaikan mini larva tersebut dapat mengonsumsi sampah selama dua minggu. Dalam perhitungannya, 10 gram telur (larva yang sudah menetas) dapat mengonsumsi 100-150 kilogram (kg) sampah organik per hari.
Kemudian, mini larva akan bermetamorfosis maggot (belatung atau larva lalat BSF) selama delapan sampai 17 hari. Dari jumlah maggot secara keseluruhan, 90 persennya akan disisihkan untuk pakan ternak dan ikan, kemudian 10 persennya lagi untuk dijadikan lalat lagi biar bertelur.
"Magot mengandung protein tinggi, 19 asam amino, dan 11 mineral, sehingga diklaim sangat cocok untuk pakan ternak dan ikan," tukasnya. /red/
HALAMAN BERIKUTNYA:


0 comments
Posting Komentar