Siapa tidak kenal facebook?. Jajaring sosial yang penggunanya sudah melebih 2 miliar. Bahkan, mengalahkan penggunaan terhadap dollar yang belum hingga 1 miliar. Jumlah tersebut akan menjadi sebuah komunitas terbesar, bila facebook membuat digital aset yang baru, yaitu libra.
Libra digadang-gadang merupakan nama mata uang digital yang akan diciptakan oleh facebook. Sebuah cryptocurrency yang dinamakan libra tersebut mengejutkan banyak pihak. Bahkan membuat bitcoin on fire kembali yang sempat melemah.
Bank-bank sentralpun mulai angkat bicara terkait libra facebook tersebut. Mereka juga akan mencurigai dan mengawasi langkah dari facebook tersebut. Yang tentu, dengan keberadaan libra nantinya akan membuat bank-bank banyak ditinggalkan. Orang tidak lagi menggunakan jasa bank sebagai mediator dan penyimpan uang pemilik aset. Untuk apa lagi perlu adanya mediator di zaman modern ini?, sudah ada teknologi blockchain yang sanggup diandalkan, apalagi pihak bank selalu meraup laba yang sangat besar dari para pemilik uang.
Sebagian besar orang mempunyai simpanan atau tabungan uang di bank. Sebagian orang lagi hanya punya sedikit uang, sehingga perlu meminjam uang dari bank untuk keperluan usahanya, dengan bunga yang cukup tinggi. Uang yang dipinjamkan tersebut merupakan simpanan uang pemilik yang diberikan kepada si peminjam. Bunga tinggi yang dibayarkan ketika pengembalian uang, akan dinikmati sebagin kecilnya kepada pemilik uang dan sebagian besarnya kepada pihak bank (sebagai perantara). Bahkan untuk bank sebagai mediator mendapat 2 laba pula; laba sebagai mediator dan laba untuk biaya perantaranya. Semua orang tahu, gedung bank yang megah-megah dibangun, supaya kian meyakinkan para pemilik uang. Sebenarnya merupakan kemewahan yang didanai oleh para pemilik uang (nasabah bank), namun masih belum banyak nasabah yang sadar. Bukan itu saja, mulai dari pembelian peralatan canggih, honor para petinggi/pimpinan bank hingga ke karyawannya, nasabahlah yang telah membiayainya.
Adanya libra facebook tentu membuat bank-bank besar merasa waas-was. Adakah dengan kehadiran libra sanggup membahayakan pihak perbankan?. Apalagi, kalau-kalau sanggup meruntuhkan penggunaan mata uang dunia menyerupai dollar dan euro.
Menjadi sebuah pertanyaan, adakah facebook kurang kaya? Sampai harus terjun ke projek cryptocurrency?. Yang namanya peluang, sekaya apapun niscaya juga akan digarap. Walau faedahnya lebih sanggup dirasakan secara menyeluruh oleh umat manusia. Seperti pernyataan petinggi facebook yang dikutip oleh Dahlan Iskan, menyampaikan “ini bukan bisnis. Ini yakni sebuah misi idealisme facebook”.
Tujuan facebook membuat uang digital Libra, sebagai cryptocurrency yang baru
1. Dengan jumlah pengguna facebook yang besar, maka nantinya facebook akan menjadi bank sentral sekaligus bank sentralnya dunia dari semua mata uang digital yang ada, yang juga sebagai penerbit mata uang libra.
2. Penerapan teknologi mukhtahir menyerupai blockchain dengan segala perkembangannya dalam protokol dan platform cryptocurrency yang ada. Hal itu bertujuan supaya libra menjadi mata uang yang independen dan demokratis. Tidak ada satupun dari kalangan pemerintahan yang mempu melaksanakan intervensi. Bisa saja facebookk menggunakan AEPOS, sebagai generasi terbaru dari DPOS. AEPOS (Arai Ezzra Proo Of Stake) yang sudah mencapai jumlah transaksi setiap block paling tinggi dibanding dengan yang lain. Tapi sanggup juga, facebook mengambil yang lain atau bahkan membuat yang baru.
3. Membuat mata uang yang tidak sanggup dipengaruhi oleh kepentingan politik di masing-masing negara. Libra tidak akan menyerupai bank-bank sentral yang ada selama ini. Tentu banyak perusahaan atau forum yang sudah bergerak di transaksi non-cash yang akan digandeng oleh facebook. Seperti paypal, visa, mastercard, uber, women world bank, dan lain sebagainya.
4. Facebook juga akan mempunyai dompet digital yang berjulukan calibra. Bisa bertindak sebagai penyimpan aset digital libra yang aman, perdagangan dan mungkin juga bertindak sebagai stabilisasi, kalau ada permasalahan nilai tukar libra antar negara.
5. Asosiasi libra facebook menginginkan supaya masyarakat seluruh dunia sanggup bertransaksi dengan murah. Jual beli barang tidak perlu ribet apalagi beda negara, cukup menggunakan mata uang digital untuk menyelesaikannya.
Menurut facebook, selama ini bank mempunyai tarif yang cukup mahal dalam bertransaksi. Keuntungan mengalir deras ke perbankan atau forum keuangan. Sementara di pihak pemilik aset sendiri secara tidak efektif dan efisien telah dirugikan oleh sistem yang ada.
6. Facebook beranggapan bahwa perbankan yang berusia 1000 tahun sudah sangat tua. Tidak lagi relevan dengan insan muda kini ini. Apalagi sudah ada teknologi yang membuat pihak ketiga (perantara) tidak dibutuhkan lagi. Semua aset yang dimiliki setiap orang dikendalikan oleh masing-masing orang, tanpa adanya campur tangan pihak ke 3 yang ingin meraup laba yang besar.
Banyak jawaban miring terkait libra facebook yang akan diluncurkan. Pihak facebook tetap optimis dan terus melanjutkan projek tersebut. Seperti misalnya, komentar dari pihak bank dunia bahwa nantinya libra sanggup dimanfaatkan sebagai pembersihan uang atau digunakan sebagai anutan dana untuk acara terorime. Ada juga kekhawatiran bahwa libra tidak sanggup dijadikan sebagai alat transaksi yang baik, menyerupai diketahui harga bitcoin yang sempat menyerupai roller coaster.
Pihak facebook tentu sudah memikirkan hal-hal negatif yang akan terjadi bila libra diterbitkan. Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran, yang mungkin sebagai bentuk alasan untuk membatalkan adanya libra facebook. Projek facebook saja telah terbang tinggi dengan sukses, yang hal itu akan sanggup diraih juga bersama libra. Jika libra mendorong berhijrah ke kawasan yang lebih baik, maka mengapa harus disingkirkan? Semua orang tidak sanggup menolak perubahan, yang sama halnya menyerupai perbankan yang mulai ditinggalkan.
Libra digadang-gadang merupakan nama mata uang digital yang akan diciptakan oleh facebook. Sebuah cryptocurrency yang dinamakan libra tersebut mengejutkan banyak pihak. Bahkan membuat bitcoin on fire kembali yang sempat melemah.
Bank-bank sentralpun mulai angkat bicara terkait libra facebook tersebut. Mereka juga akan mencurigai dan mengawasi langkah dari facebook tersebut. Yang tentu, dengan keberadaan libra nantinya akan membuat bank-bank banyak ditinggalkan. Orang tidak lagi menggunakan jasa bank sebagai mediator dan penyimpan uang pemilik aset. Untuk apa lagi perlu adanya mediator di zaman modern ini?, sudah ada teknologi blockchain yang sanggup diandalkan, apalagi pihak bank selalu meraup laba yang sangat besar dari para pemilik uang.
Sebagian besar orang mempunyai simpanan atau tabungan uang di bank. Sebagian orang lagi hanya punya sedikit uang, sehingga perlu meminjam uang dari bank untuk keperluan usahanya, dengan bunga yang cukup tinggi. Uang yang dipinjamkan tersebut merupakan simpanan uang pemilik yang diberikan kepada si peminjam. Bunga tinggi yang dibayarkan ketika pengembalian uang, akan dinikmati sebagin kecilnya kepada pemilik uang dan sebagian besarnya kepada pihak bank (sebagai perantara). Bahkan untuk bank sebagai mediator mendapat 2 laba pula; laba sebagai mediator dan laba untuk biaya perantaranya. Semua orang tahu, gedung bank yang megah-megah dibangun, supaya kian meyakinkan para pemilik uang. Sebenarnya merupakan kemewahan yang didanai oleh para pemilik uang (nasabah bank), namun masih belum banyak nasabah yang sadar. Bukan itu saja, mulai dari pembelian peralatan canggih, honor para petinggi/pimpinan bank hingga ke karyawannya, nasabahlah yang telah membiayainya.
Adanya libra facebook tentu membuat bank-bank besar merasa waas-was. Adakah dengan kehadiran libra sanggup membahayakan pihak perbankan?. Apalagi, kalau-kalau sanggup meruntuhkan penggunaan mata uang dunia menyerupai dollar dan euro.
Menjadi sebuah pertanyaan, adakah facebook kurang kaya? Sampai harus terjun ke projek cryptocurrency?. Yang namanya peluang, sekaya apapun niscaya juga akan digarap. Walau faedahnya lebih sanggup dirasakan secara menyeluruh oleh umat manusia. Seperti pernyataan petinggi facebook yang dikutip oleh Dahlan Iskan, menyampaikan “ini bukan bisnis. Ini yakni sebuah misi idealisme facebook”.
Tujuan facebook membuat uang digital Libra, sebagai cryptocurrency yang baru
1. Dengan jumlah pengguna facebook yang besar, maka nantinya facebook akan menjadi bank sentral sekaligus bank sentralnya dunia dari semua mata uang digital yang ada, yang juga sebagai penerbit mata uang libra.
2. Penerapan teknologi mukhtahir menyerupai blockchain dengan segala perkembangannya dalam protokol dan platform cryptocurrency yang ada. Hal itu bertujuan supaya libra menjadi mata uang yang independen dan demokratis. Tidak ada satupun dari kalangan pemerintahan yang mempu melaksanakan intervensi. Bisa saja facebookk menggunakan AEPOS, sebagai generasi terbaru dari DPOS. AEPOS (Arai Ezzra Proo Of Stake) yang sudah mencapai jumlah transaksi setiap block paling tinggi dibanding dengan yang lain. Tapi sanggup juga, facebook mengambil yang lain atau bahkan membuat yang baru.
3. Membuat mata uang yang tidak sanggup dipengaruhi oleh kepentingan politik di masing-masing negara. Libra tidak akan menyerupai bank-bank sentral yang ada selama ini. Tentu banyak perusahaan atau forum yang sudah bergerak di transaksi non-cash yang akan digandeng oleh facebook. Seperti paypal, visa, mastercard, uber, women world bank, dan lain sebagainya.
4. Facebook juga akan mempunyai dompet digital yang berjulukan calibra. Bisa bertindak sebagai penyimpan aset digital libra yang aman, perdagangan dan mungkin juga bertindak sebagai stabilisasi, kalau ada permasalahan nilai tukar libra antar negara.
5. Asosiasi libra facebook menginginkan supaya masyarakat seluruh dunia sanggup bertransaksi dengan murah. Jual beli barang tidak perlu ribet apalagi beda negara, cukup menggunakan mata uang digital untuk menyelesaikannya.
Menurut facebook, selama ini bank mempunyai tarif yang cukup mahal dalam bertransaksi. Keuntungan mengalir deras ke perbankan atau forum keuangan. Sementara di pihak pemilik aset sendiri secara tidak efektif dan efisien telah dirugikan oleh sistem yang ada.
6. Facebook beranggapan bahwa perbankan yang berusia 1000 tahun sudah sangat tua. Tidak lagi relevan dengan insan muda kini ini. Apalagi sudah ada teknologi yang membuat pihak ketiga (perantara) tidak dibutuhkan lagi. Semua aset yang dimiliki setiap orang dikendalikan oleh masing-masing orang, tanpa adanya campur tangan pihak ke 3 yang ingin meraup laba yang besar.
Banyak jawaban miring terkait libra facebook yang akan diluncurkan. Pihak facebook tetap optimis dan terus melanjutkan projek tersebut. Seperti misalnya, komentar dari pihak bank dunia bahwa nantinya libra sanggup dimanfaatkan sebagai pembersihan uang atau digunakan sebagai anutan dana untuk acara terorime. Ada juga kekhawatiran bahwa libra tidak sanggup dijadikan sebagai alat transaksi yang baik, menyerupai diketahui harga bitcoin yang sempat menyerupai roller coaster.
Pihak facebook tentu sudah memikirkan hal-hal negatif yang akan terjadi bila libra diterbitkan. Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran, yang mungkin sebagai bentuk alasan untuk membatalkan adanya libra facebook. Projek facebook saja telah terbang tinggi dengan sukses, yang hal itu akan sanggup diraih juga bersama libra. Jika libra mendorong berhijrah ke kawasan yang lebih baik, maka mengapa harus disingkirkan? Semua orang tidak sanggup menolak perubahan, yang sama halnya menyerupai perbankan yang mulai ditinggalkan.
HALAMAN BERIKUTNYA:
0 comments
Posting Komentar